EAS APSI D

 EAS APSI D

Nama : Armadya Hermawan
NRP : 5025211243

1. Tuliskan kebutuhan sistem informasi apa saja yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo

  • Manajemen Inventaris: Sistem informasi harus memiliki fitur yang memungkinkan pemilik restoran untuk mengelola inventaris dengan mudah, termasuk melacak stok makanan dan minuman, memperbarui jumlah persediaan, dan mengingatkan saat ada item yang hampir habis atau kedaluwarsa.
  • Pemesanan dan Pesanan Online: Sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk menerima pemesanan meja secara online, melalui situs web atau aplikasi mobile. Pelanggan harus dapat memilih waktu dan jumlah tamu, serta mengirimkan pesanan makanan dan minuman mereka. Sistem juga harus mengelola pesanan pengiriman jika ada.
  • Manajemen Karyawan: Sistem informasi harus memungkinkan pemilik restoran untuk mengelola data karyawan, termasuk informasi pribadi, jadwal kerja, dan performa mereka. Fitur ini dapat membantu dalam penjadwalan karyawan, pemantauan kehadiran, dan evaluasi kinerja.
  • Data Pelanggan: Sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk menyimpan dan melacak data pelanggan, termasuk informasi kontak, preferensi makanan/minuman, dan riwayat pesanan. Hal ini akan memungkinkan restoran untuk memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan, seperti rekomendasi menu berdasarkan preferensi mereka.
  • Pembayaran dan Keuangan: Sistem informasi harus mendukung berbagai metode pembayaran, termasuk pembayaran tunai, kartu kredit/debit, dan pembayaran digital. Hal ini juga harus memungkinkan pemilik restoran untuk mengelola keuangan, seperti mencatat pendapatan, memantau pengeluaran, dan menghasilkan laporan keuangan.
  • Analisis dan Pelaporan: Sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk menganalisis data operasional, seperti penjualan harian, tren pemesanan, dan preferensi pelanggan. Fitur pelaporan yang baik akan membantu pemilik restoran dalam membuat keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan mengoptimalkan kinerja restoran.
  • Integrasi dengan Layanan Pihak Ketiga: Sistem informasi harus dapat berintegrasi dengan layanan pihak ketiga yang relevan, seperti sistem pembayaran, platform pemesanan online, atau layanan pengiriman makanan. Hal ini akan memudahkan aliran data dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Keamanan dan Privasi: Sistem informasi harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi untuk melindungi data pelanggan, informasi keuangan, dan informasi sensitif lainnya. Perlindungan privasi pelanggan harus diutamakan dan sistem harus mematuhi peraturan privasi yang berlaku.

2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran

Untuk mambangun aplikasi ini tahap tahap yang kita lakukan adalah
  • Tahap Perencanaan :  Pada tahap ini tujuan utamanya adalah mengidentifikasi kebutuhan sistem dan merencanakan pengembangan aplikasi secara keseluruhan. Yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi kebutuhan sistem, Definisikan lingkup proyek, dan Buat rencana pengembangan.
  • Tahap Design : Pada tahap ini fokus utama adalah merancang konsep aplikasi sistem, antarmuka pengguna, dan struktur basis data. Yang dilakukan pada tahap ini adalah Desain Konsep Aplikasi Sistem, Desain Antarmuka Pengguna (UI/UX), Desain Basis Data, Arsitektur Sistem, Prototyping.
  • Tahap Pengembangan :Pada tahap ini, fokus utama adalah mengimplementasikan fitur-fitur yang telah direncanakan. Yang dilakukan pada tahap ini adalah Pembangunan Backend, Pembangunan Frontend, Integrasi dan Pengujian, Implementasi Secara Bertahap
  • Tahap Pengujian : Pada tahap ini, aplikasi sistem akan diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa semua fitur dan fungsionalitas berjalan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan, dan memberikan pengalaman yang baik kepada pengguna. Yang dilakukan pada tahap ini adalah Pengujian Fungsionalitas, Pengujian Integrasi, Pengujian Kinerja, Pengujian Keamanan, Pengujian Pengguna
  • Tahap Implementasi : Tahap implementasi adalah ketika aplikasi sistem Cafe Ijjo siap untuk diperkenalkan ke dalam operasional restoran. Yang dilakukan pada tahap ini adalah Pelatihan Pengguna, Migrasi Data
  • Tahap Pemeliharaan : Pada tahap ini, aplikasi akan tetap dipantau,diperbaiki, dan ditingkatkan untuk menjaga performanya dan berjalan lancar. Yang dilakukan pada tahap ini adalah Pemeliharaan rutin, Perbaikan Bug, Peningkatan dan Perluasan, Pemantauan Kinerja 

3. Apa yang dimaksud dengan model analisis? Ruang lingkup model analisis apa saja?

Model analisis adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan merencanakan sistem atau proses bisnis. Melalui model analisis, kita dapat mengidentifikasi kebutuhan, persyaratan, dan masalah yang perlu diselesaikan dalam pengembangan aplikasi atau sistem.

Dalam model analisis, terdapat berbagai aspek yang harus dipertimbangkan. Beberapa aspek ini meliputi:

  • Analisis Kebutuhan: Memahami dan mengidentifikasi kebutuhan bisnis yang mendasari pengembangan sistem atau aplikasi. Hal ini melibatkan analisis kebutuhan pengguna dan pemilik bisnis untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan yang ada.Analisis Persyaratan: Menentukan persyaratan fungsional dan nonfungsional yang harus dipenuhi oleh sistem atau aplikasi. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang fitur dan fungsi yang diperlukan, serta merumuskan persyaratan dengan jelas dan spesifik.
  • Analisis Proses Bisnis: Memodelkan dan menganalisis alur kerja atau proses bisnis dalam organisasi. Dalam analisis ini, kita mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi atau mengatasi masalah dalam proses bisnis melalui implementasi sistem atau aplikasi.
  • Analisis Data: Menganalisis struktur data yang ada dan memahami cara data dikelola dan digunakan dalam konteks sistem atau aplikasi yang akan dikembangkan. Ini melibatkan identifikasi entitas, atribut, dan hubungan antar data, serta merancang struktur basis data yang sesuai.
  • Analisis Risiko: Mengidentifikasi risiko potensial yang dapat mempengaruhi pengembangan dan implementasi sistem atau aplikasi. Dalam analisis risiko, kita menganalisis dampak risiko tersebut dan merencanakan strategi mitigasi yang tepat.
  • Analisis Integrasi: Menganalisis kebutuhan dan persyaratan integrasi sistem atau aplikasi dengan sistem atau layanan pihak ketiga yang relevan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa integrasi dilakukan dengan baik dan data dapat bergerak dengan lancar antara sistem yang berbeda.
  • Analisis Keamanan: Menganalisis kebutuhan dan persyaratan keamanan untuk melindungi sistem, data pelanggan, dan informasi sensitif lainnya. Ini melibatkan perancangan strategi keamanan yang tepat untuk melindungi aplikasi atau sistem dari serangan atau ancaman yang mungkin terjadi.
Dengan menggunakan model analisis yang tepat dan memperhatikan ruang lingkup yang relevan, kita dapat lebih mudah memahami kebutuhan dan merencanakan pengembangan sistem atau aplikasi yang efektif dan sesuai dengan tujuan organisasi.

4. Apakah fungsi model Desain. Yang termasuk model desain sebutkan

Model desain berfungsi untuk memberikan panduan yang jelas dalam merancang struktur, tampilan, dan fungsionalitas dari sebuah sistem atau aplikasi. Model-model desain ini membantu dalam menggambarkan interaksi dan hubungan antara elemen-elemen dalam sistem, serta memastikan implementasi yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa contoh model desain yang sering digunakan dalam pengembangan sistem atau aplikasi:
  • Wireframe: Wireframe adalah representasi visual sederhana yang menunjukkan tata letak elemen-elemen penting dalam antarmuka pengguna. Ini membantu dalam merancang struktur visual dan pengaturan fungsi-fungsi kunci.
  • Prototipe: Prototipe adalah representasi interaktif dari desain sistem atau aplikasi. Prototipe ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang tampilan dan fungsionalitas yang diusulkan, sehingga dapat digunakan untuk pengujian dan umpan balik sebelum dilakukan pengembangan lanjutan.
  • Diagram Alur Data: Diagram Alur Data menggambarkan aliran data dalam sistem. Ini membantu dalam memahami dan merancang proses pengolahan data yang efisien.
  • Diagram Use Case: Diagram Use Case menggambarkan interaksi antara pengguna dan sistem dalam konteks penggunaan yang spesifik. Diagram ini membantu dalam mengidentifikasi fungsi-fungsi sistem dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem tersebut.
  • Diagram Kelas: Diagram Kelas menggambarkan struktur kelas dan hubungan antara kelas dalam sistem. Diagram ini membantu dalam merancang struktur program dan menunjukkan bagaimana kelas-kelas berinteraksi.
  • Diagram Sekuens: Diagram Sekuens menggambarkan urutan interaksi antara objek dalam sistem. Diagram ini membantu dalam memvisualisasikan komunikasi dan proses tugas antara objek-objek dalam alur kerja.
Dengan menggunakan model desain yang tepat, pengembang dapat merancang sistem atau aplikasi secara terstruktur dan efisien, sehingga memudahkan komunikasi dan memastikan implementasi yang sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan.

5. Model Analisis

Berikut adalah model analisis dari studi kasus di atas:

Analisis Fitur:
Manajemen Data Pelanggan: Mengumpulkan data pelanggan, menyimpan informasi pelanggan, melacak riwayat pesanan, preferensi, program loyalitas, dan menganalisis data pelanggan.
Penyesuaian Pesanan: Terintegrasi dengan sistem pemesanan online, mengelola pesanan, mengupdate status pesanan secara real-time, dan menghindari kesalahan pengiriman.
Pemantauan Kinerja Karyawan: Merekam kehadiran, melacak produktivitas, mengevaluasi kinerja, dan mengatur jadwal.
Pembayaran: Terintegrasi dengan sistem pembayaran untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran.
Pengelolaan Inventaris: Memantau persediaan, memberi tahu saat persediaan rendah, melakukan pemesanan ulang secara otomatis, dan mengelola tanggal kedaluwarsa.

Cara Kerja:
Pelanggan memiliki akses untuk melihat menu, memilih menu, menambahkannya ke keranjang belanja, serta memilih metode pembayaran dan pengambilan.
Sistem terintegrasi dengan aplikasi eksternal seperti Ovo, Dana, Gopay, dan QRIS sehingga memudahkan pelanggan dalam memilih metode pembayaran.
Pesanan dapat diatur dengan cepat dan efisien dalam situasi apapun, baik untuk pegawai maupun pelanggan.
Pegawai akan menerima daftar pesanan beserta spesifikasinya dari pelanggan.
Pegawai akan menyiapkan dan melayani pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan.

Pengaturan Pesanan:
Pelanggan memiliki kemampuan untuk melihat daftar menu, memilih menu yang diinginkan, menambahkannya ke dalam keranjang belanja, serta memilih opsi pembayaran dan pengambilan.
Sistem terhubung dengan aplikasi pihak ketiga seperti Gopay, Dana, dan Ovo untuk memudahkan pelanggan dalam memilih metode pembayaran yang sesuai.
Pegawai akan menerima daftar pesanan beserta spesifikasinya dari pelanggan.
Pegawai bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan melayani pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pesanan dapat diatur dengan cepat dan efisien dalam segala situasi kerja, yang menguntungkan baik bagi pegawai maupun pelanggan.

Sistem Aplikasi Pegawai:
Setiap pegawai memiliki akun pribadi dan melakukan proses login dan logout setiap harinya untuk memulai dan mengakhiri jam kerja.
Sistem ini mempermudah penjadwalan shift dan manajemen pegawai dengan cara yang efektif dan efisien.
Sistem melacak jumlah tugas yang diselesaikan dan profit yang dihasilkan selama hari tersebut, yang menghasilkan data mengenai tingkat produktivitas dan efisiensi.
Penilaian kinerja untuk setiap pegawai didasarkan pada berbagai faktor, termasuk ulasan keramahan dan penilaian sosial lainnya.

Sistem Aplikasi Pelanggan:
Pelanggan mengunduh atau mengakses aplikasi Cafe Ijjo dan mendaftar untuk membuat akun di dalamnya.
Setelah pendaftaran, pelanggan akan menerima kupon diskon untuk menu favorit saat itu.
Informasi pembelian pelanggan akan masuk ke dalam sistem dan disimpan sebagai riwayat.
Terdapat program loyalitas berupa sistem poin yang memberikan insentif kepada pelanggan untuk memesan lebih banyak dari Cafe Ijjo.
Data pesanan dapat digunakan untuk pengembangan sistem dan perbaikan Cafe agar lebih memuaskan pelanggan.

6. Model Desain

Use Case



LDM

PDM




User Interface Design
Desain user interface Cafe Ijjo perlu mudah dipahami dan digunakan, menarik, serta responsif di berbagai perangkat. Desain ini juga harus dapat disesuaikan dengan preferensi user dan terintegrasi dengan aplikasi pembayaran atau pengiriman. Selain itu, desain tersebut harus memberikan akses yang mudah ke informasi tentang menu, harga, promosi, dan program loyalitas, serta memberikan pembaruan secara real-time mengenai status pesanan atau ketersediaan stok bahan baku. Desain interface Cafe Ijjo harus dilakukan oleh desainer UI/UX yang berpengalaman dan diuji secara rutin guna memastikan pengalaman pengguna yang optimal.

Architecture Design
Cafe Ijjo memiliki arsitektur yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu logika bisnis, presentasi, dan data. Aplikasi mobile digunakan sebagai tingkat presentasi, sementara arsitektur cloud serverless digunakan sebagai tingkat logika bisnis, dan database NoSQL digunakan sebagai tingkat data. Ketiga tingkat ini saling terhubung melalui RESTful API yang diintegrasikan melalui API Gateway. Pada tingkat logika bisnis, terdapat fungsi serverless yang bertugas memproses permintaan pengguna dan mengirimkan respon kembali melalui API Gateway. Sedangkan pada tingkat data, terdapat layanan database yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data.

Performance Design
Optimasi Database: Dalam rangka mempercepat akses data dan mengurangi waktu respon, dilakukan optimasi pada database.
Skalabilitas: Untuk menjamin sistem dapat mengatasi lonjakan lalu lintas pengguna, digunakan arsitektur cloud yang dapat diubah ukurannya sesuai kebutuhan.

Security Design
1. Pemantauan dan Pencatatan: Sistem Cafe Ijjo terus dipantau secara berkelanjutan guna mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, serta melakukan pencatatan log untuk menganalisis aktivitas tersebut.
Secara rutin, dilakukan audit keamanan untuk memverifikasi bahwa sistem Cafe Ijjo tetap memenuhi standar keamanan yang diperlukan.

2. Kontrol Akses: Dilakukan penerapan kontrol akses guna memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat mengakses data dan aplikasi.
Sistem menggunakan mekanisme otentikasi dan otorisasi untuk memverifikasi keabsahan pengguna sebelum diberikan akses ke sistem.

Kesimpulan
Untuk memastikan kinerja, keamanan, dan efisiensi sistem, Cafe Ijjo perlu menerapkan desain yang sesuai. Dengan menggunakan desain use case, model basis data, arsitektur, antarmuka pengguna, keamanan, dan performa yang tepat, Cafe Ijjo dapat memberikan pengalaman optimal bagi pengguna dan meningkatkan kinerja bisnisnya.

7. Video

Comments

Popular posts from this blog

ETS APSI D 2023

Tugas 3 APSI

Tugas 6 APSI