Tugas 3
Pengertian Dari Sistem Inforamsi Manajemen Kepegawaian
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola informasi terkait pegawai di sebuah organisasi. SIMPEG mencakup perekaman data pegawai, proses rekrutmen dan seleksi, pengembangan pegawai, manajemen kinerja, absensi dan cuti, penggajian, serta pelaporan dan analisis. Dengan menggunakan SIMPEG, manajemen dapat meningkatkan efisiensi administrasi, mengakses data pegawai dengan mudah, dan memperoleh informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Dari Aplikasi Kepegawaian
Aplikasi kepegawaian adalah perangkat lunak yang membantu pengelolaan data pegawai dalam suatu organisasi. Fitur-fitur utamanya termasuk perekaman data pegawai, rekrutmen dan seleksi, pengembangan pegawai, manajemen kinerja, absensi dan cuti, penggajian, serta pelaporan dan analisis. Aplikasi ini mempermudah administrasi kepegawaian dan memberikan akses mudah ke informasi pegawai yang relevan.
Pengertian Dari Feasibility Study
Feasibility study, atau studi kelayakan, adalah proses evaluasi untuk menentukan apakah proyek layak dilaksanakan. Faktor-faktor seperti aspek finansial, teknis, operasional, legal, dan ekonomi dievaluasi untuk menentukan keberhasilan proyek. Studi kelayakan dilakukan sebelum proyek dimulai sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tujuan dan Jenis Feasibility Study
Tujuan utama dari feasibility study atau studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi dan menentukan apakah suatu proyek layak untuk dilaksanakan. Tujuan khusus dari studi kelayakan dapat bervariasi tergantung pada jenis proyek dan lingkungan bisnis
Jenis jenisnya adalah :
- Operational Feasibility
- Economic Feasibility
- Legal Feasibility
- Technical Feasibility
Studi Kasus
Studi Kasus: Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi Keuangan
Sebuah perusahaan swasta sedang mempertimbangkan pengembangan sistem informasi keuangan dengan alokasi dana sebesar Rp800.000.000. Berikut ini adalah informasi tambahan yang diberikan:
Estimasi Biaya Pengembangan: Rp800.000.000
Estimasi Penghematan Biaya per tahun: Rp100.000.000
Estimasi Pendapatan per tahun: Rp200.000.000
Estimasi Balik Modal: 3 tahun
Langkah 1: Menghitung PV (Present Value)
PV adalah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan pada masa depan. Dalam hal ini, kita akan menggunakan estimasi penghematan biaya dan pendapatan per tahun untuk menghitung PV.
PV = (Estimasi Penghematan Biaya - Estimasi Pendapatan) / (1 + r)^n
PV = (Rp100.000.000 - Rp200.000.000) / (1 + 0,04)^3
PV = -Rp133.057.851
Langkah 2: Menghitung ROI (Return on Investment)
ROI adalah rasio keuntungan atau laba bersih yang diperoleh dari investasi dibandingkan dengan biaya investasi.
ROI = (Keuntungan - Biaya) / Biaya x 100%
ROI = (Rp200.000.000 - Rp800.000.000) / Rp800.000.000 x 100%
ROI = -60%
Langkah 3: Menghitung BEP (Break-even Point)
BEP adalah titik di mana pendapatan sama dengan biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian.
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)
Dalam hal ini, karena tidak ada informasi spesifik tentang harga jual per unit dan biaya variabel per unit, kita tidak dapat menghitung BEP.
Langkah 4: Menghitung NPV (Net Present Value)
NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan keluar dari proyek investasi. Dalam hal ini, kita akan menggunakan estimasi penghematan biaya dan pendapatan per tahun untuk menghitung NPV.
NPV = PV - Cost of Investment
NPV = -Rp133.057.851 - Rp800.000.000
NPV = -Rp933.057.851
Berdasarkan studi kelayakan ini, proyek pengembangan sistem informasi keuangan memiliki ROI sebesar -60%. Meskipun tidak dapat menghitung BEP karena informasi yang kurang, hasil NPV adalah -Rp933.057.851, yang menunjukkan nilai investasi yang merugi. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini tidak layak dilaksanakan berdasarkan aspek keuangan. Perusahaan harus melakukan evaluasi lebih lanjut atau mempertimbangkan alternatif lain sebelum mengambil keputusan.
Comments
Post a Comment